Selasa, 17 April 2012

Cerpen Bidadari Surga



Bidadari Surga
(Egi Sastrawisesha)

            Dalam suatu rumah di sebuah perkomplekkan, terdapat sebuah rumah yang sangat megah dan mewah. Tak lain itu adalah rumah milik Pak Suryo. Ia merupakan seorang direktur  dari salah satu perusahaan  terkenal di Jakarta. Dan perusahaannyapun sudah dapat berpengaruh dalam perekonomiaan nasional. Pak Suryo memiliki seorang anak satu-satunya yaitu Silvi. Tentunya putrid yang satu ini selalu dimanja oleh anaknya. Maklum, ibunya sudah meninggal dunia. Berbagai kemauan Silvi selalu di turuti oleh ayahnya. Bahkan pembantunyapun sangat banyak.
            Putri Pak Suryo yang bersekolah dalam masa SMA ini sangatlah manja dan sombong. Padahal Tuhan telah memberikan kecantikan kepadanya yang luar biasa. Bahkan seluruh pria yang ada disekolahnya terpukau dan terpesona melihat keindahan yang dimiliki oleh Silvi. Tapi sayang beribu sayang, dengan kesombongan Silvi disekolahnya, bahkan sampai sering menghina teman-teman yang tidak sedrajat dengannya membuat Silvi dimata orang lain berkepribadian sangat buruk. Seorang lelaki bernama Ricky adalah kekasih dari Silvi, ia adalah seorang lelaki yang tampan dan tajir.
            Tapi bagi Fathir, seorang siswa kelas sebelas jurusan IPS Silvi adalah seorang wanita yang sangat ia idam-idamkan walaupun mustahil bagi dirinya untuk mendapatkan Silvi. Berbagai cara Fathir lakukan untuk mendapatkan Silvi, sampai-sampai ia pernah dihajar habis-habisan oleh Ricky dan teman-temannya. Suatu saat Silvi mendapatkan Ricky yang sedang berduaan dengan seorang wanita disekolah itu. Silvi sangat marah dan sakit hati karena itu, sambil ia menampar wajah Ricky dan menyudahi hubungannya. Sejak kejadiaan itu, Silvi tidak keluar kamar selama berhari-hari karena patah hati.
            Akhirnya disinilah Fathir muncul, ia mendekati Silvi dan berbincang padanya jika bukan karena patah hati itu adalah kiamat bagi kita. Padahal dulu Fathir pernah disiram oleh air bakso dikantin oleh Silvi semasa dia menyatakan cinta kepadanya. Silvi menjadi penyendiri dan hancur. Apalagi selagi perusahaan ayahnya bangkrut total. Ia dan ayahnya tinggal di suatu kontrakan kecil di perkotaan. Silvi tidak mudah menerima ini semua. Ia sering marah-marah kepada ayahnya dan merekapun sering bertengkar.
            Setiap hari Fathir selalu datang menemui Silvi untuk menemaninya dan terkadang memberikan ia makanan untuknya dan ayahanya. Disana Silvi menangis dan tertegun melihat kebaikan Fathir yang walau dalam keadaan apapun ia selalu setia padanya, bukan karena harta , da selalu memberikan  nasihat padanya. Jika harta, kedudukan, kecantikan itu adalah titipan Tuhan yang harus kita syukuri dan terkadanga kita harus memberikan sebagian kebahagiaan itu kepada orang lain untuk memperindah hidup. Saat itulah Silvi menerima cinta yang sudah lama terpendam, dan sadar akan semuanya.
            Ia menjadi berubah sangat drastis, menjadi pribadi yang baik dan selalu sabar setiap saat. Dan walaupun dengan kesederhanaan hidup itu sangatlah indah. Fathir sering makan bersama Silvi dan ayahnya hanya dengan makanan seadanya, tapi karena kesederhanaan itulah sesungguhnya kebahagian hidup didunia ini muncul. Dalam hati Fathir berkata jika dihadapannya dan disampingnnya telah diturunkan seorang bidadari yang diturunkan dari surga untuknya.

“ Suatu kelebihan yang kita miliki, hendaknya digunakan dengan baik. Karena kelebihan yang kita punya belum tentu bisa menutupi kekurangan yang kita punya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar