Bidadari Surga
(Egi Sastrawisesha)
Dalam suatu rumah di sebuah perkomplekkan, terdapat sebuah rumah yang sangat
megah dan mewah. Tak lain itu adalah rumah milik Pak Suryo. Ia merupakan
seorang direktur dari salah satu perusahaan terkenal di Jakarta.
Dan perusahaannyapun sudah dapat berpengaruh dalam perekonomiaan nasional. Pak
Suryo memiliki seorang anak satu-satunya yaitu Silvi. Tentunya putrid yang satu
ini selalu dimanja oleh anaknya. Maklum, ibunya sudah meninggal dunia. Berbagai
kemauan Silvi selalu di turuti oleh ayahnya. Bahkan pembantunyapun sangat
banyak.
Putri Pak Suryo yang bersekolah dalam masa SMA ini sangatlah manja dan sombong.
Padahal Tuhan telah memberikan kecantikan kepadanya yang luar biasa. Bahkan
seluruh pria yang ada disekolahnya terpukau dan terpesona melihat keindahan
yang dimiliki oleh Silvi. Tapi sayang beribu sayang, dengan kesombongan Silvi
disekolahnya, bahkan sampai sering menghina teman-teman yang tidak sedrajat
dengannya membuat Silvi dimata orang lain berkepribadian sangat buruk. Seorang
lelaki bernama Ricky adalah kekasih dari Silvi, ia adalah seorang lelaki yang
tampan dan tajir.
Tapi bagi Fathir, seorang siswa kelas sebelas jurusan IPS Silvi adalah seorang
wanita yang sangat ia idam-idamkan walaupun mustahil bagi dirinya untuk
mendapatkan Silvi. Berbagai cara Fathir lakukan untuk mendapatkan Silvi,
sampai-sampai ia pernah dihajar habis-habisan oleh Ricky dan teman-temannya.
Suatu saat Silvi mendapatkan Ricky yang sedang berduaan dengan seorang wanita
disekolah itu. Silvi sangat marah dan sakit hati karena itu, sambil ia menampar
wajah Ricky dan menyudahi hubungannya. Sejak kejadiaan itu, Silvi tidak keluar
kamar selama berhari-hari karena patah hati.
Akhirnya disinilah Fathir muncul, ia mendekati Silvi dan berbincang padanya
jika bukan karena patah hati itu adalah kiamat bagi kita. Padahal dulu Fathir
pernah disiram oleh air bakso dikantin oleh Silvi semasa dia menyatakan cinta
kepadanya. Silvi menjadi penyendiri dan hancur. Apalagi selagi perusahaan
ayahnya bangkrut total. Ia dan ayahnya tinggal di suatu kontrakan kecil di
perkotaan. Silvi tidak mudah menerima ini semua. Ia sering marah-marah kepada
ayahnya dan merekapun sering bertengkar.
Setiap hari Fathir selalu datang menemui Silvi untuk menemaninya dan terkadang
memberikan ia makanan untuknya dan ayahanya. Disana Silvi menangis dan tertegun
melihat kebaikan Fathir yang walau dalam keadaan apapun ia selalu setia
padanya, bukan karena harta , da selalu memberikan nasihat padanya. Jika
harta, kedudukan, kecantikan itu adalah titipan Tuhan yang harus kita syukuri
dan terkadanga kita harus memberikan sebagian kebahagiaan itu kepada orang lain
untuk memperindah hidup. Saat itulah Silvi menerima cinta yang sudah lama
terpendam, dan sadar akan semuanya.
Ia menjadi berubah sangat drastis, menjadi pribadi yang baik dan selalu sabar
setiap saat. Dan walaupun dengan kesederhanaan hidup itu sangatlah indah.
Fathir sering makan bersama Silvi dan ayahnya hanya dengan makanan seadanya,
tapi karena kesederhanaan itulah sesungguhnya kebahagian hidup didunia ini
muncul. Dalam hati Fathir berkata jika dihadapannya dan disampingnnya telah
diturunkan seorang bidadari yang diturunkan dari surga untuknya.
“ Suatu kelebihan yang
kita miliki, hendaknya digunakan dengan baik. Karena kelebihan yang kita punya
belum tentu bisa menutupi kekurangan yang kita punya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar