MUTIARA DARI SAMPAH
(Egi Sastrawisesha)
Diceritakan ada seorang
pemulung sampah yang sangat tua. Dia adalah lelaki tua yang tampak mengerut
wajahnya, kering tubuhnya dan bau badannya. Maklum sehari-hari, ia bergaul
dengan sampah. Tampak di raut mukanya berjuta kesedihan, penderitaan dan
perjuangan tersirat berlalu. Kakek tua itu berjalan menelusuri panasnya aspal
yang terkadang membakar kakinya, walau tanpa alas kakipun si kakek tua itu
tetap berjalan melihat kiri dan kanan, semoga saja mendapatkan botol-botol dan
kertas-kertas bekas.
Suatu hari, si kakek
tua sedang berjalan menelusuri perkomplekkan. Kemudian ia secara bergilir
menuju tong-tong rumah disana. Tetapi ketika kesalahsatu rumah ada yang membuka
gerbang. Tak lain sipemilik rumah, lalu ia mengusir si kakek tua itu. Sungguh
menyakitkan, tapi si kakek tua tetap berjalan dan bersabar menghadapi fananya
kehidupan. Tertuju si kakek tua pada tong sampah yang berisi penuh, lalu ia
menhampirinya. Ketika ia sedang mencari sampah di tong, si kakek tua itu
menemukan suatu amplop besar yang padat dan berisi.
Setelah dibuka ternyata
isi dari amplop itu adalah sejumlah uang yang cukup besar nilainya, dan si
kakek kaget. Tapi berkat kejujuran si kakek, ia ingin mengembalikan uang itu
pad a yang berhak. Terselip sebuah alamat yang tak jauh dari lokasi itu.
Setelah dicari kian lamanya, si kakek itu tertuju pada rumah nomor 39. Tak lain
rumah itu adalah rumah yang ia tinggalkan tadi setelah ia dimarahi oleh
sipemilik rumah. Suara kakek tua itu terdengar oleh pemilik rumah, dan ia menghampirinya.
Sang pemilik rumah
kaget melihat pemulung yang ia marahi tadi kembali. Setelah dijelaskan oleh si
kakek, si pemilik rumah kaget mendengar
kabar dari kakek tua itu. Dan ternyata benar, amplop itu adalah amplop si pemilik
rumah. Lalu si pemilik rumah itu menangis dan berkata pada si kakek, jika ia
sangat menyesal telah memarahinya tadi dan amplop itu adalah amplop yang ia
cari selama seminggu ini. Si kakek tua
pun memaafkan si pemilik rumah dengan ikhlas dan tersenyum.
“ Jangan pandang orang lain dari fisiknya,
siapa tau dialah malaikat yang dikirim oleh Tuhan untuk kita.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar