Menilai penggunaan teknologi sebagai sarana penghancuran karakter
Indonesia merupakan Negara yang memiliki sumber daya alam yang
melimpah. Diikuti dengan berbagai macam kebudayaan yang mampu menarik minat
mata dunia. Dalam hal teknologipun Indonesia sudah mampu menunjukan
kualitasnya, seperti selalu berupaya mempunyai balance dengan
negara-negara lain di dunia. Tentunya hal tersebut merupakan suatu langkah
dalam meningkat kualitas dan kuantitas sebagai tumpuan utama yang konkret dan
semestinya di kembangkan.
Tak
banyak teknologi-teknologi yang dikembangkan dan di tingkatkan fungsinya untuk
membuat kehidupan menjadi lebih indah dan berwarna. Tidak sedikit orang yang
memahami bahwa dengan teknologi hidup dapat menjadi praktis, tanpa mempunyai
atensi yang penuh jika hal tersebut pasti memiliki dampak-dampak tertentu.
Berbagai inovasi dan kreasi hasil karya anak negeripun tak mau ketinggalan.
Dengan berbagai spesialisasi dalam penanganannya dapat menjadikan teknologi
menjadi lebih kaya intensitasnya.
Tapi
pernahkah kita berpikir, dengan semakin berkembangnya teknologi dan menjadi
preferensi yang penting dapat memunculkan berbagai kontroversi. Pikiran yang
rasional yang harus digunakan nampaknya harus segera di implementasikan dalam
litelatur kehidupan yang nyata. Dengan teknologi sedikit demi sedikit dapat
merobohkan karakter bangsa yang beridealisme ini. Hal tersebut dapat di
buktikan dengan sudah hilangnya nilai-nilai moral yang terdapat pada masyarakat
Indonesia.
Pancasila
sebagai dasar negara yang utuh nampaknya hanya simbol belaka dan tergantung di
dinding hingga sarang laba-laba menyerang. Pada hakikatnya, Pancasila harus
tetap di jaga walaupun dengan berkembangnya teknologi yang hampir mengotori
karakter bangsa ini. Dengan mudahnya di akses berbagai informasi di internet
dapat menjadi sebuah jembatan yang memunculkan polemik. Situs-situs yang
berdampak negatif mulai melunturkan nilai-nilai moral bangsa ini. Ironisnya masyarakat tidak memiliki proteksi
yang nyata untuk mengantisipasi hal tersebut.
Tentunya
dengan teknologi dapat memberikan kontribusi yang relatif kurang baik bagi
bangsa ini. Selain sarana komunikasi yang sering di salahgunakan untuk
kriminalitas, digunakan pula untuk peleburan berbagai macam karakter bangsa ini, seperti acara-acara yag
terdapat dalam televisi menayangkan acara-acara yang berdamak negatif dan
seakan uang menjadi preferensi utama di bandingkan masyarakat. Oleh karena itu,
kita sebagai bangsa yang besar harus memiliki jati diri yang timbul dari hati
dan di niati dari jiwa.
Berkomitmenlah
serta erkonsistenlah pada diri kita sendiri, agar dengan perkembangan zaman
diiringi berbagai persoalan kita masih dapat melihat dunia dengan hati bukan
dengan mata, karena segalanya bersumber dari hati. Apa yang dapat kita lihat
dari hati adalah segalanya yang dapat kita lihat dengan mata. Milikilah
proteksi yang tinggi agar terhindar dari nilai-nilai negatif, selalu
berorientasilah jika dengan teknologi hidup akan menjadi lebih indah asalkan
kita mempunyai batasan-batasan yang jelas dalam memanfaatkannya, dan tidak
menjadikan batasan-batasan itu sebagai jalan untuk merobohkan karakter bangsa
tercinta ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar